Rabu, 03 Agustus 2022

Bertanam: Memanfaatkan Lahan


"Bertanam: Selain Hobi, Merawat Tanaman Bisa Memanfaatkan Lahan Sempit, Juga Mendisiplinkan Waktu Bangun Pagi" Kata Penghobi.

Memiliki lahan pekarangan rumah yang sempit bukan berarti tidak dapat melakukan penanaman sama sekali. Justru dengan lahan yang sempit, kita dapat memaksimalkan potensi yang ada dengan berbagai kreativitas cara penanaman.

Menanam dengan menggunakan pot atau polybag mungkin adalah hal yang sudah umum dilakukan. Namun bagaimana dengan penataannya agar lahan yang sempit dapat tetap terlihat indah meskipun ada tanaman di dalamnya. Ada beberapa alternative budidaya tanaman yang bahkan dikombinasikan dengan budidaya ikan untuk lahan yang sempit. Diharapkan melalui sistem budidaya ini, permasalahan menanam pada lahan sempit dapat teratasi.

Berikut adalah beberapa teknologi alternatif untuk menanam di lahan sempit:

1. Teknologi Hidroponik

Hidroponik merupakan sistem budidaya tanaman yang mengandalkan air sebagai pelarut nutrisi. Sistem ini tidak menggunakan tanah sebagai tegakan, tetapi menggunakan media lain seperti stereofoam, rockwool, pasir dan zeolit. Keuntungan menggunakan teknologi hidroponik diantaranya adalah produktivitas lebih tinggi, tanaman lebih terhindar dari hama penyakit, nutrisi bagi tanaman terjamin karena tersedia secara kontinyu.

Untuk merakit hidroponik ini tidak selalu membutuhkan biaya yang mahal meskipun lebih banyak digemari oleh kalangan hobiis. Beberapa tanaman yang dapat menggunakan sistem ini diantaranya adalah tanaman sayuran, bunga, buah dan tanaman obat keluarga dengan tipe hidroponik yang berbeda.

Untuk penerapan di lahan sempit, pengguna dapat menyesuaikan jenisnya karena hidroponik memiliki berbagai macam jenis yang dapat disesuaikan dengan lokasi dan juga budget pembangunan. Berikut ini adalah berbagai macam tipe hidroponik:

Hidroponik Tipe Nutrient Film Technique (NFT)

Air yang telah dicampur dengan nutrisi dialirkan langsung ke akar secara terus-menerus dengan menggunakan sirkulator. Istilah film merujuk pada aliran air yang ukurannya sangat tipis yaitu 5 mm. Tujuannya adalah untuk menghemat penggunaan air dalam budidaya. Ada dua jenis hidroponik NFT yang dapat diaplikasikan di pekarangan yang sempit yaitu hidroponik NFT tipe vertikal dan horizontal.

Hidroponik Tipe Deep Flow Technique (DFT)

istem ini merupakan modifikasi dari system NFT, hanya saja memiliki kelebihan dalam aliran air yang lebih tebal sehingga pipa tanaman tidak langsung kering pada saat listrik padam. Air yang berisi nutrisi juga dialirkan menggunakan sirkulator secara terus menerus.

Hidroponik Sistem Terapung

Tanaman dibudayakan secara terapung sehingga akar langsung menyerap air yang telah bercampur dengan nutrisi. Bak penampung sedalam 20 cm membuat akar leluasa tumbuh dan menyerap unsur hara dalam air sehingga perakaran menjadi sehat. Sistem ini menggunakan injeksi udara melalui aerator.

2. Teknologi Vertiminaponik

Kementerian Pertanian telah memperkenalkan teknologi budidaya sayuran sekaligus budidaya ikan (aquaponik). Sistem ini dinamakan dengan Vertiminaponik yang merupakan kombinasi antara sistem budidaya sayuran secara vertical berbasis pot talang plastik dengan aquaponik.

Media tanam yang digunakan berupa batu zeolit dan kompos. Cara kerja Vertiminaponik adalah dengan mengalirkan air secara terus menerus menggunakan pompa akuarium dari bak pemeliharaan ikan sebagai penyiraman dan suplai hara tanaman. Keunggulan cara ini adalah menghasilkan tanaman serta ternak ikan yang ramah lingkungan dan bebas bahan kimia.

3. Teknologi Wolkaponik

Sistem budidaya yang mengintegrasikan antara tanaman dengan aquaponik lainnya adalah teknologi Wolkaponik. Teknologi ini merupakan gabungan dari budidaya tanaman secara wall gardening dengan budidaya ikan.

Bedanya dengan vertiminaponik hanya pada penyusunan dan banyaknya wadah untuk menanam. Pada Wolkaponik, wadah yang digunakan lebih banyak dan tersusun secara bertingkat ke atas. Wolkaponik bisa didesign dengan menggunakan pot, talang atau pipa paralon.

4. Teknologi Wall Gardening

Prinsip kerja dari teknologi ini adalah dengan memanfaatkan tembok atau dinding yang kosong sebagai lokasi penanaman dengan menggunakan terpal, paralon, pot, karrpet, atau wadah lain secara vertical.

Apabila ingin memadukan antara penghijauan dengan meminimalisir jumlah sampah botol plastik, maka dapat melakukan penanaman wall gardening dengan menggunakan wadah botol plastik yang diatur sedemikian rupa berbentuk vertikal.

5. Teknologi Vertikultur

Vertikultur merupakan salah satu cara penanaman yang sekarang telah banyak dilakukan oleh sebagian rumah tangga lahan sempit. Cara budidaya tanamannya juga cukup mudah yaitu dengan menggunakan wadah yang disusun secara bertingkat. Umumnya teknologi ini menggunakan talang yang disusun secara bertingkat. Namun ada juga yang menggunakan bambu atau wadah-wadah bekas yang susunannya juga bertingkat ke atas.

Dengan beberapa alternatif sistem penanaman di atas, diharapkan tidak ada halangan lagi bagi siapapun yang ingin tetap menanam di lahan sempit. Cukup dengan menyesuaikan beberapa alternatif penanaman di atas, maka lahan yang sempit dapat menjadi hijau dan memiliki nilai yang estetis. 


Penulis : Evrina Budiastuti, SP

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/83837/Lima-Ide-Bertanam-di-Lahan-Sempit/





Berbagai Jenis Anggur

  Dokumentasi buah anggur