Senin, 01 Agustus 2022

Tak Perlu Pusing Cari Pupuk Kalau Petani Paham Bahan Penyusun Pupuk NPK


Berkurangnya alokasi pupuk bersubsidi dari pemerintah pada 2020 membuat ketersediaan pupuk bersubsidi mulai menipis. 

Akibatnya, banyak petani yang mulai kesulitan mencari pupuk bersubsidi untuk menunjang pertumbuhan tanamannya. Sebenarnya petani ada pilihan lain, yakni membeli pupuk non subsidi. Tapi untuk mendapatkan pupuk non subsidi, mereka harus merogoh kocek lebih dalam karena selisih harganya bisa mencapai tiga kali lipat lebih mahal. Padahal, dalam dunia pertanian pupuk merupakan komponen yang paling vital. 

"Bertani itu sebenarnya dasarnya adalah pupuk, makanan tanaman," kata seorang praktisi dan pegiat pertanian organik di Semarang yang merupakan pendiri Tani Ternak Organik Bersinar (T2OB), Sutimin, dalam seminar daring yang diadakan oleh PPMT GKY akhir pekan kemarin. 

 Menurut Sutimin, sebenarnya petani masih punya pilihan lain selain membeli pupuk non subsidi apabila kesulitan mendapat pupuk bersubsidi. Pilihan itu adalah membuat pupuk sendiri secara organik, baik pupuk cair maupun padat. Menurutnya, semua bahan untuk membuat pupuk sudah tersedia di sekitar kita, sehingga mestinya kelangkaan pupuk bersubsidi tidak menjadi persoalan lagi jika semua potensi yang ada bisa dimanfaatkan secara optimal. 

Bahan pertama yang bisa digunakan untuk membuat pupuk organik adalah bahan-bahan nabati yang berasal dari tanaman di sekitar kita. Syarat tanaman tersebut bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan pupuk yang baik adalah mengandung NPK nabati, atau Nitrogen, Phospor, dan Kalium. 


"Kenapa harus NPK? Karena mau masuk ke ujung bumi manapun, bahwa makanan tanaman kita hanya berkisar di Nitrogen, Phospor, dan Kalium" lanjutnya. Tiga zat ini merupakan komponen utama untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Nitrogen berperan sebagai perangsang pertumbuhan tanaman, phospor untuk perakaran tanaman, serta kalium untuk merangsang pembuahan tanaman. 


Tidak hanya bahan baku pupuk, sumber bahan pestisida alami menurut Sutimin sebenarnya juga sudah tersedia di sekitar manusia. Hanya saja selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Tanaman yang Mengandung NPK Nabati Sutimin memberikan contoh beberapa tanaman yang bisa dijadikan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik. 


Di antaranya adalah daun pepaya, klirisidi, singkong, binahong, kelor, ketela rambat, kromolina, kacang tanah, serta tanaman afrika. Bagian tanaman yang digunakan untuk membuat pupuk dari semua tanaman itu adalah daunnya, sebab daun tanaman-tanaman tersebut mengandung nitrogen yang cukup dominan. “Itu semua adalah sumber nitrogen yang sehat untuk tanaman-tanaman kita,” ujar Sutimin. 


 Sementara itu, bahan-bahan alami yang mengandung phospor dan bisa digunakan sebagai bahan baku pupuk di antaranya batang dan pelepah pisang, dedaunan kering, serta daun bambu. “Ada juga jamur-jamur yang menyala yang biasanya hidup di bawah pohon-pohon bambu, itu juga mengandung phospor yang cukup tinggi,” ujarnya. Selain mengandung phospor, batang dan pelepah pisang juga mengandung kalium. Bahan nabati lain yang juga mengandung kalium di antaranya daun nangka, dan sabut kelapa.

Inilah dasar untuk bertani bahwa pupuk NPK itu ada di lingkungan kita. Di dapur dan pekarangan kita semuanya ada, Untuk bahan pestisida, petani sebenarnya juga bisa menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitarnya. Ada tiga ciri tanaman yang bisa dijadikan sebagai pestisida alami, yakni aroma yang kuat, rasa yang kuat, serta memabukkan. 


Tanaman dengan aroma yang kuat misalnya pandan wangi, sereh, daun jahe, tembelekan, cendana, binahong, daun jeruk, kenikir, serta daun tapak kuda. “Rata-rata semua tidak pernah kena ulat atau dimakan serangga. Itulah ciri khas yang bisa kita pakai untuk mengendalikan hama dan penyakit,” lanjutnya. 

Sementara tanaman dengan rasa yang kuat misalnya daun pepaya, daun sirsak, daun afrika, daun kamboja, serta cabai. Kemudian untuk kategori daun-daun yang memabukkan di antaranya adalah daun tembakau, akar tuba, gadung, serta kecubung. 

Membuat Pupuk NPK Padat Sendiri Sutimin mencontohkan langsung bagaimana membuat pupuk NPK organik dengan bahan yang sangat mudah ditemukan. Pertama yang perlu disiapkan tentu bahan-bahan yang mengandung nitrogen, phospor, dan kalium, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Bahan-bahan tersebut kemudian dicacah kecil-kecil dan dicampur menjadi satu. 


Untuk mempercepat proses fermentasi, bahan-bahan tersebut kemudian diberi tambahan cairan yang dibuat dari biang organik atau probiotik padat, air gula, dan air secukupnya. Cairan tersebut kemudian disiramkan ke bahan-bahan alami yang sudah dicacah hingga kelembapannya mencapai sekitar 30 persen. Cirinya, ketika digenggam kuat adonan tersebut tidak mengeluarkan air, namun ketika genggaman dibuka adonan menjadi menggumpal. “

Bahan-bahan yang dicacah sambil disiram terus diaduk-aduk supaya kelembapannya merata,” ujar Sutimin. Untuk mempercepat pertumbuhan mikroba, semua bahan yang telah dicampur kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik dan didobel dengan karung beras. Setelah semua bahan dimasukkan, kantong plastik kemudian dibungkus rapat begitu juga dengan karung beras yang menjadi pelapis luar. Bahan-bahan tersebut kemudian didiamkan selama tujuh hari untuk melakukan fase fermentasi. 


"Jadi dedaunan dan sampah-sampah kering di sekitar kita, bisa dijadikan pupuk seperti ini. Dan untuk membuat pupuk padat bisa kita lakukan di rumah kita" ujarnya. 


Sumber: 
https://kumparan.com/pandangan-jogja-com/tak-perlu-pusing-cari-pupuk-kalau-petani-paham-bahan-penyusun-pupuk-npk-1uBEIiO07ih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berbagai Jenis Anggur

  Dokumentasi buah anggur